Istirhami / Turats

Turats 55 s/d 63

Tiga tanda-tanda
kemuliaan seorang Istirhamiat:
1. Mengenakan jilbab berwarna hitam.
2. Tidak melukai perasaan sesama Istirhamiat
3. Mengajarkan Turats kepada muslimah yang dikenalnya
dan mengamalkannya bersama mereka.
[Turats : 55]

Apabila seorang Istirhami
mendapat rizki yang tidak diduga-duga,
sementara hatinya diselimuti keraguan antara fitnah
atau rahmah atas rizki itu, maka segeralah berwudhu, shalat dua rakaat
dan bacalah Istirhamiah arrahimiah ; bila keraguan itu masih kuat, bacalah
al'Uzhmu ; dan apabila masih gundah, maka tempatkanlah rizki itu sebagai fitnah.
Sedekahkanlah dalam jumlah tidak terbatas, sampai hati menjadi tenang. Ketahuilah,
bahwa fitnah akan membalikkan suasana hati dari tenang menjadi gelisah sedangkan
rahmah membalikkan suasana hati dari gelisah menjadi tenang.
[Turats : 56]

Nilai luhur seorang
istirhami ialah membaca
arrahimiah atau al'Uzhmu
semata-mata karena Allah SWT,
dengan tidak mengharapkan apapun,
meski amalan itu dibaca pada saat kita berhajat kepada Nya.
Yakinlah bahwa Allah SWT Maha Mengetahui tentang
dua perkara secara pasti: Sirrakum
[rahasia hati kalian], dan jahrakum
[Kenyataan hidup kalian}.
[Turats : 57]

Shalatmu
tidak sebaik dan tidak sesempurna shalat Rasulullah SAW
Shaummu
tidak sebaik dan tidak sesempurna shaum Rasulullah SAW
Sedekahmu
tidak sebaik dan tidak sesempurna sedekah Rasulullah SAW
Hajimu
tidak sebaik dan tidak sesempurna ibadah haji Rasulullah SAW
Kuingatkan: perbaikilah dan sempurnakanlah Istirhammu,
bangkitkanlah gairah untuk hanya mendamba rahmat Allah SWT.
Karena di akherat kelak, api neraka akan menyala atau padam
dan gerbang sorga akan terbuka atau tertutup, hanya oleh
rahmat Nya. Hai kaumku, telah sampai khabar kepada kalian
bahwa hanya dengan rahmat Allah SWT sajalah kalian akan diantar
memasuki gerbang Kemaharajaan Nya. Dan itu pasti.
[Turats : 58]

Aku bukanlah orang yang paling taqwa
di antara kaum Istirhami. Akujuga bukan
orang yang paling utama dalam barisan kaum ini dan
Allah SWT tidak melebihkan aku dari mereka, hanya karena
kususun arrahimiah dan al'Uzhma; kecuali aku selalu berkeinginan
agar ketaqwaan, keutamaan dan kebaikan selalu menghiasi
segenap perilaku kaumku, kaum istirham di seluruh dunia.
Hai kaum yang hati kalian kusembunyikan dalam
pikiranku dan pikiran kalian kuselipkan dalam hatiku,
ingatkanlah diriku untuk berteguh hati memelihara ketaqwaan,
ingatkanlah diriku untuk lebih mengutamakan kaumku dari diri dan
keluargaku dan ingatkanlah diriku untuk selalu berkata dan berbuat ihsan,
karena dengan perkataan atau perbuatan seperti itu, aku menguatkan diri untuk
beribadah seakan-akan melihat Zat Allah SWT,
namun kalaupun tidak sanggup kulihat Zat Nya
maka dengan ihsan itu, dapat kuimani bahwa
Dia melihatku,
[Turats : 59]

Sebarkanlah
Turats ke kiri-kananmu,
bimbinglah mereka untuk memahami warisanku ini,
dengan bijak, ikhlas dan penuh kesabaran.
Ajaklah mereka kejalan istirhami, jalan yang akan mengantar seseorang
kepada pemahaman sufi dalam betuk yang indah dan teduh.
[Turats : 60]

Suatu hari di Majelis, saya merasa lapar sekali, karena sepanjang hari menerima tamu
yang hampir tidak putus. Dan keadaan saya diketahui oleh ananda Koey bin Siraj. Lalu
dia menghidangkan makanan di hadapan saya. Seketika itu, datang seorang sahabat
yang kelihatan sangat letih, Ternyata sahabat itu belum makan siang, padahal
waktu sudah mendekati maghrib. Maka ketika ditawari makan,
tanpa basa-basi lagi hidangan itu disantapnya habis tak
bersisa. Saya tetap menyembunyikan rahasia kecil itu.
sampai
sekitar
pukul
00.00
hadir
tamu
membawa makanan lezat dan
kami semua makan bersama.
Sahabat itu meninggalkan
Majelis tengah malam,
Tanpa mengetahui keadaan yang sesungguhnya. Dalam hal seperti itu,
saya tidak merasa bersedekah sepiring nasi, tapi lebih merasa bersedekah
dengan merahasiakan keadaan yang sebenarnya.
[Turats : 61]

Sebaik-baiknya seorang
Istirhamiat ialah bila telah bersuami
maka dia akan menjadi seorang isteri yang bertutur sopan,
bertingkah santun dan menjaga amanat yang dipercayakan suaminya;
dan apabila masih menjadi tanggungan orang tua, maka dia akan menjadi qurrota'ain,
berperangai indah dipandang mata. Camkan:
keindahan perangai seseorang hanya bisa diperoleh
dari nilai-nilai lslami-Istirhami
[Turats :62]

Setiap kali membaca Istirham
pada malam Jumat, ruang Majelisku penuh sesak,
Dalam kegelapan itu, beberapa Istirhami-Istirhamiat
melihat cahaya bagai
kilat memasuki ruang
tempat aku dan para sahabatku duduk bersimpuh. Ada juga di
antara mereka yang melihat bayang-bayang hitam tinggi besar, duduk
berhimpitan di sebelah kiri-kananku. Kepada mereka aku uraikan bahwa itu
sebabnya apabila usai shalat, kita mengucap 'salam' ke kanan lalu ke kiri; karena
memang kita tidak pernah sendirian dalam kebaikan atau keburukan, di manapun
berada.
[Turats :63]