Istirhami / Mirats 1 - 50

49. Melihat Allah diakhirat


''Wahai Rasulullah apakah kami melihat Tuhan pada hari kiamat?''. Beliau bersabda: 'Apakah kamu kesulitan melihat matahariyang tidak berawan?'. Mereka menjawab: 'Tidak, wahai Rasulullah'. Rasulullah bersabda: 'Apakah kamu saling kesulitan melihat bulan pada malam purnama yang tidak berawan?'. Mereka menjawab: 'Tidak, wahai Rasulullah'. Beliau bersabda: 'Maka sesungguhnya demikian itulah kamu melihat Tuhan pada hari kiamat. Allah mengumpulkan manusia, kemudian berfirman: 'Siapa yang menyembah sesuatu, maka ikutilah'. Orang yang menyembah matahari, ia mengikuti matahari itu, dan orang yang menyembah bulan, ia mengikuti bulan itu, dan orang yang menyembah berhala-berhala ia mengikuti berhala itu. Tinggallah umat ini, dan di dalamnya ada orang-orang munafik. Lalu Allah mendatangi mereka dalam bentuk yang tidak mereka kenal, Allah berfirman: 'Akulah Tuhanmu', mereka berkata: 'Aku berlindung kepada Allah dari kamu. Inilah tempat kami, sampai Tuhan kami datang kepada kami, sehingga apabila Tuhan mendatangi kami, pasti kami akan mengenaliNya'. Maka Allah mendatangi mereka dalam bentuk yang mereka kenal, lalu Allah berfirman: 'Akulah Tuhanmu'. Mereka berkata: 'Engkaulah Tuhan kami'. Kemudian mereka mengikutiNya, dan dibentanglah jembatan jahanam. Rasulullah SAW bersabda: 'Aku adalah orang yang pertama kali melewati, dan doa-doa para Rasul saat itu adalah: 'Wahai Allah selamatkanlah, selamatkanlah'. Padanya ada penyambar seperti duri pohon Sadan ; tidakkah kalian kenal duri-duri pohon Sadan?', mereka menjawab: Ya, wahai Rasulullah', Beliau bersabda: 'Duri-duri itu mirip duri Sadan, hanya Allah sajalah yang mengetahui ukurannya'.

Neraka itu menyambar manusia karena perbuatan mereka. Diantara mereka ada yang dihancurkan karena perbuatanya, dan diantara mereka ada yang dicincang, kemudian selamat ; sehingga apabila Allah telah selesai memutuskan hamba-hambaNya, dan berkehendak untuk mengeluarkan mereka dari neraka, maka Dia keluarkan orang-orang yang bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, maka Allah memerintahkan Malaikat untuk mengeluarkan mereka ; para Malaikat mengetahui mereka dengan tanda bekas sujud, karena Allah mengharamkan neraka memakan bekas-bekas sujud dari anak Adam.

Para Malaikat mengeluarkan mereka dalam keadaan telah hangus, lalu mereka dibasuh dengan air hayat -hidup, maka mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian pada tanah yang dibawa oleh banjir, dan tinggalah seorang lelaki yang menghadapkan wajahnya ke neraka, sambil berkata: 'Wahai Tuhan, bau neraka telah menghancurkan saya dan nyalanya telah membakar saya, maka palingkanlah muka saya darinya'. Dia senantiasa berdoa kepada Allah, kemudian Allah berfirman: 'Jika aku memberi, barangkali kamu akan minta yang lain kepadaku. Maka dia menjawab: 'Tidak, demi kemuliaanMu, saya tidak minta yang lain. Lalu Tuhan memalingkan muka lelaki itu dari neraka. Kemudian sesudah itu ia berkata: 'Ya Tuhan, dekatkanlah saya ke pintu sorga'. Maka Tuhan berfirman : 'Bukankah kamu telah yakin, bahwa kamu tidak akan minta yang lain kepadaKu?'. Celaka kamu hai anak Adam ; alangkah khianatnya kamu'. Namun dia senantiasa berdoa, lalu Tuhan berfirman: 'Jika Aku memberimu, barangkali kamu minta yang lain kepadaKu', Maka dia berkata: 'Tidak'. Demi kemuliaanMu, saya tidak minta yang lain kepadaMu'. Diapun berjanji kepada Allah untuk tidak minta yang lain lagi. Maka Allah mendekatkanya ke pintu sorga. Ketika ia melihat apa yang ada di dalamnya, ia diam sesuai yang dikehendaki Allah untuk diam, kemudian dia berkata : 'Tuhan, masukkanlah saya ke sorga'. Kemudian Allah berfirman: 'Bukankah kamu telah yakin bahwa kamu tidak minta yang lain kepadaKu?'. Celaka kau hai anak Adam, alangkah khianatnya kamu'. Lelaki itupun meratap : 'Ya Tuhan,janganlah Engkau jadikan saya hambaMu yang paling celaka'. la senantiasa berdoa sehingga Allah 'tertawa' ; maka ketika Allah 'tertawa' karenanya, Allah memberikan izin kepadanya untuk masuk sorga.

Ketika ia telah berada di sorga, dikatakan kepadanya : 'Berharaplah sekehendakmu', maka iapun berharap. Kemudian dikatakan kepadanya : Berkeinginanlah sesukamu', maka diapun berharap sesukanya, sehingga harapanya habis, lalu dikatakan kepadanya : 'Ini untukMu dan bersama itu kamu mendapat lagi sesuatu yang sama. Abu Hurairah ra berkata : 'Orang lelaki itulah yang paling akhir masuk sorga'. (BukuMerah:331/112 bag.2)