Majelis Markazi Berita / Kajian
Mintalah Kasih Sayang-Nya !
Oleh : admin Selasa, 01 Januari 2019 00:00:00
Menurut KH Abdurrahim Radjiun, ulama sufi Betawi terkemuka, dari semua kitab suci yang ada di muka bumi ini, Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang isinya sangat kuat tentang kasih sayang
Menurut KH Abdurrahim Radjiun, ulama sufi Betawi terkemuka, dari semua kitab suci yang ada di muka bumi ini, Alquran adalah satu-satunya kitab suci yang isinya sangat kuat tentang kasih sayang, pesan utamanya adalah tentang kasih sayang. Bahkan, menurutnya, jika isi seluruh Alquran diringkaskan, isinya termaktub di dalam surah al-Fatihah dan jika surat al-Fatihah diringkaskan, isinya termaktub di dalam ayat Bismillahirrahmanirrahim, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Selain itu, masih menurutnya, Rasulullah SAW, sang penyampai Alquran kepada umat, juga sosok yang sangat pengasih dan penyayang. Allah SWT pun di dalam Alquran menyebut sifat-sifat Rasulullah Muhammad SAW penuh dengan kasih sayang, yaitu di dalam surah at-Taubah ayat 128 yang artinya, Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan keimanan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun, dan penyayang.

Setelah Alquran turun dengan sempurna, ajaran Islam telah sempurna, sang penyampainya kepada umat, Rasulullah SAW, juga wafat. Ajaran utama atau misi Islam sebagai agama kasih sayang untuk semesta alam seharusnya dapat terus dijalankan oleh para sahabat dan umat Islam. Namun, ada sebuah hadis yang berbunyi, Sesungguhnya keimanan akan bersarang ke Madinah sebagaimana ular bersarang ke dalam lubangnya (sarangnya). (HR Bukhari).

KH Abdurrahim Radjiun menafsirkan hadis ini bahwa setelah Rasulullah SAW wafat, maka keimanan, yaitu keimanan terhadap Islam sebagai agama kasih sayang, setahap demi setahap meninggalkan umat Islam dan akhirnya kembali kepada sang penyampai awal ajaran agama kasih sayang ini, manusia paling pengasih dan penyayang yang pernah ada di muka bumi ini, Rasulullah SAW yang makamnya di Madinah.

Para sahabat Rasulullah SAW pun tidak dapat mencegah dan menahan sekuat apa pun kembalinya keimanan ini kepada Rasulullah SAW yang mulai terjadi perlahan demi perlahan pada masa mereka. Lihatlah peristiwa sejarah yang paling memilukan yang mulai terjadi pada masa para sahabat ini, peristiwa yang oleh para sejarawan disebut sebagai fitnatul kubra (fitnah besar), yaitu terjadinya perang Shiffin, perang yang terjadi di sebuah wilayah bernama Shiffin.

Lalu tragedi Karbala yang menewaskan salah seorang cucu kesayangan Rasulullah SAW Husein RA dan menewaskan hampir seluruh keluarganya yang itu juga dilakukan oleh umat Islam sendiri.

Dari Shiffin hingga padang Karbala, kekerasan demi kekerasan pun terus terjadi, utamanya dilakukan antarumat Islam sendiri, melintasi zaman sampai hari ini. Iman tentang Islam sebagai agama kasih sayang, seperti yang ditafsirkan oleh KH Abdurrahim Radjiun, seakan-akan memang telah kembali secara penuh ke Madinah, ke diri Rasulullah SAW.

Maka tidak mengherankan jika sebuah pintu gerbang yang besar terpasang di pintu masuk wilayah Kirkuk, Hawija, Irak, bertuliskan Ad-Daulah Al-Islamiyah dengan logo ISIS di tengahnya dan di bawahnya ada tulisan Khilafah 'ala Manhaj An-Nubuwwah. Namun, bukan itu yang membuat gerbang ini menjadi pemberitaan media massa dunia saat ini, melainkan karena ada delapan mayat tahanan ISIS yang digantung berjajar dengan posisi terbalik di gerbang tersebut layaknya mayat-mayat kambing yang digantung dan dijajarkan di pasar! Sadis, bengis, dan kejam memang!

Membuat heran kita semua karena tidak ada satu pun fikih yang dikenal membolehkan hal ini. Tetapi, mengapa kekejaman ISIS yang bukan hanya ini yang tidak sesuai ajaran Islam ini bisa terjadi? Jawabannya, sekali lagi, tidak adalah lagi keimanan dalam diri mereka tentang Islam sebagai ajaran kasih sayang karena memang telah kembali kepada Rasulullah SAW!

Namun, sebagai umat Islam, kita tetap optimistis karena masih banyak pemimpin, ulama, tokoh, dan umat Islam yang masih memiliki iman ini. Mereka seakan-akan telah berada bersama Rasulullah SAW di Madinah saat keimanan kembali kepada Rasulullah SAW di Madinah.

Merekalah pribadi dan pendakwah Islam rahmatan lil 'alamin, Islam sebagai agama kasih sayang. Jika kita masih belum memiliki keimanan ini, KH Abdurrahim Radjiun memberikan saran agar kita memahami Alquran sebagai sumber ajaran kasih sayang. Selain itu, ia juga memberikan saran kepada kita untuk istirham, meminta kasih sayang kepada Allah SWT. Meminta kasih sayang kepada-Nya agar kasih sayang dapat berada di dalam diri kita. Ia sendiri telah menyusun satu amalan shalawat yang ia namai dengan shalawat istirham, shalawat minta kasih sayang kepada Allah SWT.

Shalawat istirham ini disusunnya dalam sembilan bait, setiap baitnya berisi doa agar kasih sayang Allah SWT terlimpahkan terus kepada Rasulullah SAW yang tentunya untuk kita juga yang membacanya. Bunyi shalawat istirham ini sebagai berikut.

Allaahumma shalli warham 'alaa sayyidinaa Muhammad ;Allaahumma sallim warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahumma baarik warham 'alaa sayyidinaa Muhammad ;Allaahumma akrim warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahumma ahsin warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahumma ahsin warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahumma nawwir warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahummaghfir warham 'alaa sayyidinaa Muhammad; Allaahummardha warham 'alaa sayyidinaa Muhammad. n

Oleh Rakhmad Zailani Kiki
Kepala Bidang Pengkajian dan Pendidikan
Jakarta Islamic Centre
Majelis Markazi : http://istirhami.com
Versi online: http://istirhami.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=21